Sepenggal Cerita Dibalik Indahnya Pulau Pasumpahan

Batas Kemampuan Manusia Biasa
Awalnya Saya Hanya Tau Dengan Nama Pasumpahan

Pasumpahan 01 Januari 2018

Yang akrab di sebut Pulau Pasumpahan berdampingan dengan Siboko yang berbatasan langsung dengan bukit barisan Sumatera yang berada di kota Padang.
Pertama kali saya pijakkan kaki di pulau ini karena dibawa oleh salah satu senior petualang yang menyandang gelar Padang Backpacker Community ( PBC ).
Waktu itu saya lagi murung di basechamp menghisap rokok gulung yang ber merk Malboros asli tembakau khas Indonesia sisa gulungan dari waktu naik gunung Singgalang minggu lalu, ramah di panggil Edu oleh para senior kala itu.
A : Edu kenapa kamu lebih sering bermenung akhir2 ini? , sapa salah satu penghuni basechamp.
B : Iya kak saya merasa hidup saya penuh pelarian
A : Emangnya kenapa dek, ceritalah gapapa kok !
B : Gini kak saya merasa tak ada lagi yang harus di perjuangkan di kampus, dibalik uang kuliah saya yang mahal belum lagi kebutuhan pribadi untuk hidup di kota Padang.
A : Owh gitu, kakak ngerti cukup ngerti kok. Gini besok kakak mau antar tamu ke pulau pasumpahan kamu udah pernah kesana?
B : Belum lagi kak, emang kenapa?
A : Besok ikut kakak ke Pulau Pasumpahan ya, itung itung ngilangin stress kamu mikirin kuliah kita refresing sambil kerja. Nanti kamu dapat duit kok walau nilainya tak seberapa.
B : Oke siap kak saya mau ikut.
Singkat cerita, kedua orang ini sepakat untuk berangkat trip ke Pulau Pasumpahan yang ada di Bungus Teluk Kabung Padang Sumatera Barat.
Keesokan harinya sesamapi di kampung Sungai Pisang dengan menggunakan jasa transportasi Boat/kapal nelayan kami menyeberang ke pulau pasumpahan.

Area Camp Kala senja


Sesampainya di Pulau Pasumpahan senior tersebut langsung membagi tugas, saya mendirikan tenda untuk champing karena itu memang bidang keahlian saya, dan dia membawa tamu keliling pulau.
Sambil menunggu mereka saya memasak untuk makan bersama nanti malam.
Malam hari kami habiskan dengan bercengkrama, main gitar dan menyanyi sambil menikmati indahnya pesona laut yang membiaskan cahaya bintang dan bulan bulat melingkar menunjukkan perhitungan 15 malam perhitungan bulan.
kebayang kan gimana cahayanya di atas langit sana, dengan beriring suara ombak saya ambil alat pancing untuk memancing ikan.

Begitu bosan memancing sayapun balik ke tenda penginapan. Malam itu ada pwerintah tegas dari sang senior.
Dek kamu jam 10 harus istirahat ya soalnya besok pagi kamu harus bawa tamu Trekking Top Pulau Pasumpahan.
Dengan kepala penuh tanda tanya saya mulai meredupkan mata sambil mendengarkan musik klasik deru ombak yang menghantam batu nkarang di tepian pantai.
Malam itu saya bermimpi duduk di ketinggian ratusan meter di atas batu memandang laut lepas dan diantaranya banyak pulau pulau berjejer, dan saya penuh rasa kagum melihat itu semua dan tersentak toh cuma mimpi, saya hanya tersenyum sendiri.

Pagi pukul 07.00 Wib kami sudah bangun dan terjadi dialok singkat dengan para tamu
Khusus hari ini kalian akan melakukan kegiatan trekking top ke puncak pasumpahan dan berenang di laut yang akan di pandu oleh adek saya Edu.
Sedikit cecegukan mendengar itu semua, tapi saya beranikan diri tanpa banyak basa basi saya langsung memandu para tamu untuk mendaki puncak yang sudah di jelaskan jalurnya sama senior yang tadi.
Setibanya di puncak saya sungguh kaget setengah mati, kok tempat ini kayak mimpi saya tadi malam ya,,

Menguji Kemampuan Diri

Seperti kisah yang terulang 2 kali persis seperti vidio yang di putar ulang kembali, entah itu kejadian apa yang jelas itu pertama kali saya pijak kaki di puncak pasumpahan langsung memandu para tamu, rasanya sungguh luar biasa.

Snorkling di Pulau Pasumpahan
Champing Bersama TKP Family
Sory Guys Ceritanya Masih Bersambung !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legenda Puti Sangka Bulan

Marronggeng di Utara Pasaman Barat

Cerita Dibalik Pendakian Gunung Singgalang